Isbroad.com, Bandung - Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan bangunan Masjid Raya Al-Jabbar. Masjid yang terletak di Kota Bandung ini sudah menjadi salah satu tempat yang kini mulai banyak dikunjungi untuk beribadah dan wisata religi sejak peresmiannya di tahun 2022.
Tak hanya sekedar bangunan peribadatan, Masjid Raya Al-Jabbar juga menyediakan destinasi wisata religi yang sayang untuk dilewatkan, yaitu Museum Galeri Rasulullah.
Mudahnya akses masuk ke dalam Museum Galeri Rasulullah, keindahan arsitektur, serta fasilitas dan visualisasi materi yang modern membuat banyak masyarakat tertarik untuk mengunjungi tempat ini.
Tidak sedikit pula para orang tua yang membawa anaknya, para guru serta pelajar, mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, yang menjadikan tempat ini sebagai wisata pendidikan bagi mereka.
Untuk dapat masuk ke dalam museum, pengunjung hanya perlu mengunduh aplikasi SAPA WARGA yang tersedia di Google PlayStore untuk melakukan pemesanan tiket masuk secara percuma, tanpa dipungut biaya apapun. Satu aplikasi bisa untuk pemesanan pengunjung sejumlah maksimal lima orang.
Waktu pemesanan ditentukan sesuai kebutuhan pengunjung masing-masing. Apabila pengunjung rombongan seperti PAUD atau Taman Kanak-Kanak yang membutuhkan penjelasan pendidikan khusus, waktu pemesanan dapat dilakukan pada pukul 09.00-11.00 WIB. Dan untuk pengunjung dewasa dapat melakukan pemesanan pada pukul 13.00-15.00 WIB.
Setelah melakukan konfirmasi tiket masuk, pengunjung akan dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing akan masuk bersama dan mendapat penjelasan dari seorang pemandu museum selama 45 menit.
Museum Galeri Rasulullah menyajikan kisah perjalanan dakwah Islam, mulai dari perjalanan dakwah Nabi Muhammad saw. hingga dakwah Islam di Nusantara. Di awal ketika memasuki ruangan museum, pengunjung akan dibuat kagum dengan penayangan kondisi masyarakat tanah Arab sebelum kelahiran Rasulullah yang ditampilkan oleh proyektor yang menghasilkan tampilan penayangan yang sangat besar.
Koleksi dan replika yang disajikan museum sangat detail. Selain penayangan kisah, di dalamnya juga terdapat kisah-kisah rasul dan sahabat yang berbentuk tulisan dan proyektor sensor yang dapat dibaca hanya dengan mengayunkan tangan diatas proyektor untuk berpindah ke halaman selanjutnya.
Ditambah terdapat beberapa replika lainnya seperti tempat tidur Rasulullah yang amat sangat sederhana, baju zirah yang dipakai saat perang, raudhah, perjalanan Isra' Mi'raj, hingga Goa Hira yang merupakan tempat Rasul menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril, yang membuat pengunjung merasa dekat dengan Rasulullah.
Visualiasi modern yang ditampilkan dan beberapa spot yang dinilai terbilang cukup unik mampu menarik perhatian para pengunjung. Salah satunya spot penayangan kisah perjalanan Rasulullah ketika melakukan Isra' Mi'raj, perjalanan Rasul dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan perjalanan ke langit ketujuh untuk menerima perintah salat lima waktu.
"Untuk tempat yang pasti diminati adalah Isra' Mi'raj, yang mana kita nanti ada tayangan yang dimana lantainya merupakan lantai kaca dan dibawahnya kita buat seolah-olah awan, dengan harapan para pengunjung mengerti dan merasakan sensasi mengenai perjalanan Isra' Mi'raj," jelas Salman, selaku staff leader Museum Galeri Rasulullah.
Di akhir, pemandu museum juga mengajak pengunjung untuk memperluas wawasan dengan menyajikan perjalanan dakwah di Nusantara hingga sampai di Jawa Barat dengan menyajikan replika kaligrafi-kaligrafi dan replika Al-Quran khas Jawa barat.
Rute kunjungan museum diakhiri dengan penayangan sejarah pembentukan Masjid Raya Al-Jabbar yang diprakarsai oleh Arsitek Ridwan Kamil, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Seluruh visualisasi, spot, dan replika di dalam Museum Galeri Rasulullah mampu membuat pengunjung berdecak kagum dan mampu mengobati rasa rindu dan menambah kecintaan kepada Nabi Muhammad saw. dan agama Islam.
Reporter: Asy Syifa Nurul Iqomah
Tidak ada komentar
Posting Komentar