UPT Puskesmas Cibiru Gelar Posyandu Cegah Stunting | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

UPT Puskesmas Cibiru Gelar Posyandu Cegah Stunting

Isbroad.com, Bandung - UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, menggelar posyandu dengan tujuan pencegahan stunting di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, pada Kamis (15/10/2023). Kegiatan ini bekerja sama dengan Rumah Zakat dan diikuti oleh 20 kader posyandu yang mewakili 19 posyandu di desa tersebut.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan oleh kurang gizi kronis akibat tidak terpenuhinya asupan gizi yang berlangsung lama sehingga tinggi badan balita lebih pendek (kerdil) dibandingkan standar tinggi badan pada usianya. Menurut data Puskesmas Cibiru sempat dinyatakan sebagai lokus desa stunting Kabupaten Bandung dengan 168 balita dari 1.354 balita mengalami stunting pada Februari 2023.

Ketua TP-PKK Desa Cibiru Wetan, Ibu  Oneng Nani Hadian, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting di masyarakat. "Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, kader posyandu dapat lebih aktif dan kreatif dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil, menyusui, dan balita,".

Narasumber pelatihan, Ibu Yeni Surveilans Gizi Puskesmas Cibiru Hilir, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting antara lain adalah kurangnya asupan gizi ibu saat hamil dan menyusui, tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, tidak memberikan makanan pendamping ASI yang sesuai dengan kebutuhan gizi bayi usia 6-24 bulan, serta kurangnya akses ke layanan kesehatan dasar.

"Stunting dapat dicegah dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI yang bervariasi dan bergizi seimbang pada bayi usia 6-24 bulan, memberikan kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus, memantau pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu, memberikan makanan tambahan untuk pemulihan gizi balita stunting selama 90 hari, serta memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil dan remaja putri," ujarnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi dasar untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat mengganggu penyerapan gizi. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk membangun jamban sehat, mencuci tangan pakai sabun, serta membuang sampah pada tempatnya," imbuhnya.

Kepala UPT Puskesmas Cibiru, dr. Rizki Ramadhan, mengapresiasi kerjasama antara pihaknya dengan Rumah Zakat dan TP-PKK Desa Cibiru Wetan dalam upaya pencegahan stunting. "Ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya balita," ujarnya.

Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat berkelanjutan dan menjadi contoh bagi desa-desa lain yang masih memiliki prevalensi stunting tinggi. "Kami akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan kasus stunting di wilayah kerja kami dan memberikan bantuan teknis kepada kader posyandu sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.

Sementara itu, perwakilan Rumah Zakat, Bapak Asep Saepudin, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung program pemerintah dalam penanggulangan stunting. "Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat melalui berbagai program kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial," ucapnya.

Kegiatan pelatihan kader posyandu ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan bantuan berupa alat timbang balita, alat ukur tinggi badan balita, dan alat ukur lingkar lengan atas balita kepada masing-masing posyandu yang diwakili oleh kader posyandu.
(Reporter: Juwita Febriyanisa – KPI 5B)

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo