Jon Kastella dan Jatinangor | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Jon Kastella dan Jatinangor

Isbroad.com, Sumedang - Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, Jon Kastella memulai sebuah perjalanan karir musik nan panjang. Di bawah langit Jatinangor, mulai digubahlah satu-persatu karya lagu. Kemudian perlahan tapi pasti, beliau memberanikan diri untuk berekspresi.

Jon Kastella lahir di Jakarta tahun 1981. Ia pernah tinggal di Indonesia bagian timur, tepatnya di Papua sebelum akhirnya menetap di Jatinangor pada usia 10 tahun. Lingkungan pertemanannya di Jatinangor itulah yang membentuk Jon sebagai musisi.

Semenjak musik telah merasuki alam bawah sadar anak berusia 11 tahun, sedari kecil Jon Kastella bercita-cita menjadi musisi. Mulai belajar bermain gitar, bernyanyi dan membentuk beberapa band dalam rentang masa remaja hingga dewasa. Sampai pada saatnya ia memutuskan menjadi seorang solois dengan belajar menulis lagu sendiri dan menampilkannya di muka umum.

Maraknya riuh rendah acara apresiasi musik di pelbagai komunitas dalam maupun luar kampus di Jatinangor, makin menjanjikannya untuk menyalurkan hobi, meraih impian ataupun cita-cita. Ruang-ruang kreatif kerap hiasi hiruk pikuk bersama macam ragamnya.

Hampir di setiap fakultas dan jurusan khususnya Unpad punya komunitas musiknya. Mereka sering mengadakan acara baik itu pertunjukan maupun bersifat diskusi. Ambil contoh, KMF (Komunitas Musik Fikom), FIB serta Fisip Unpad. Peran mereka sangatlah terasa dalam hal sebagai wadah berkreasi, ruang berekspresi dan apresiasi.

Tahap awal ia menggeluti musik secara profesional adalah saat ia mendirikan Orkes Tambul Kahairanan (OSK) bersama kedua temannya, ia mulai mendapat bayaran dari musik dari beberapa acara musik di Bandung. OSK itu sendiri lahir dari pertemanan Jon di perpustakaan Batu Api, di Jatinangor. Walau belum punya manajemen musik, ia mengaku bisa mendapat uang dari hasil bermusiknya bersama OSK.

Warna musik folk (balada) yang dibawanya terasa begitu kental. Namanya malang melintang di beberapa gig musik independen di Bandung. Ia juga berkolaborasi dengan banyak musisi di Kota Bandung. Saat Ruang Putih Bandung (salah satu wadah pelaku kreatif atau creative space di Bandung) rutin menggelar acara reguler 'Folk Night' sejak medio 2016, nama Jon selalu jadi langganan penampil, utamanya di sesi jamming session. Tempat itu jadi salah satu lokasi transit Jon, yang harus menempuh perjalanan 30 kilometer dengan sepeda motornya dari Jatinangor ke Bandung untuk menjalankan kegiatan bermusik.

Memasuki pertengahan 2017, Jon mendapat sebuah tawaran proyek musik dari tongkrongannya di Omuniuum, salah satu toko merchandise dan rilisan fisik yang juga jadi salah satu titik temu banyak pegiat musik di Bandung. Proyek musik ini diproyeksikan untuk tampil sebagai pembuka di 'Konser Sepenggal Rindu', Efek Rumah Kaca di Dago Tea House. Ya, nama proyek musiknya ialah Syarikat Idola Remaja. Tak disangka pula, jika pada akhirnya Syarikat Idola Remaja ini yang secara tak langsung mengantarkan Jon Kastella, musisi yang bermusik dari hobi, kini jadi idola baru di skena musik Kota Bandung.

Meski membawa bendera Syarikat Idola Remaja, Jon tetap bermusik dengan membawa benderanya sendiri. Secara resmi, dirinya memang baru punya dua single, yang antara lain berjudul 'Balada Sang Pencari Kayu' yang masuk dalam album kompilasi Ruang Putih. Musisi senior Ari Malibu yang didaulat sebagai produser dalam album kompilasi ini. Sementara itu single kedua Jon adalah 'Cukup Lebih Bagiku'.

Reporter : Farhamna Nuwaffi Asfiroh

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo