Menyambangi Lapak Agen Koran di Cikapundung | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Menyambangi Lapak Agen Koran di Cikapundung

Isbroad.com, Bandung - Subuh hari Senin, (23/3/2023) Jalan Dr. Ir. Soekarno masih sepi dari kendaraan, tetapi puncak aktivitas sudah terlihat di tepian sungai Cikapundung sejak pukul tiga. Ialah penyebaran koran oleh para agen, dengan para loper yang datang silih berganti menggunakan sepeda motor atau sepeda tua.

Kawasan Cikapundung, yang terletak sekitar 750 meter dari Alun-alun Bandung, pernah jadi saksi kejayaan surat kabar selama beberapa dekade ke belakang. Tempat ini memainkan peran penting dalam distribusi dan peredaran koran, tabloid, dan majalah di Bandung Raya.

Sutisna (65) telah menjadi agen sejak tahun 1970-an. Pada masa itu, dalam sehari ia bisa menjual 12.000 eksemplar koran. "Menjual koran dahulu bisa menyekolahkan seseorang sampai pascasarjana, sekarang hanya yang sepuh yang membaca," ujarnya sambil tersenyum.

Sampai hari ini, suasana di trotoar itu terasa lampau. Ada suara kertas-kertas ditumpuk, bau tinta, dan orang-orang yang khidmat membaca surat kabar. Alur distribusi pun masih sama sejak dahulu; mobil boks penerbit datang membawa koran dan majalah, lantas diserahkan kepada agen, lantas diambil oleh loper dan pengecer.

Duduk di sudut lain, seorang agen, Deyu (67) ikut berkisah. Setiap tahunnya ada saja penerbit yang menyerah. Penerbit-penerbit ini sudah melakukan segalanya untuk bertahan, mulai dari mengurangi jumlah halaman hingga mengurangi jumlah karyawan. "Saat ini, (yang kiranya akan bertahan lama) di Bandung adalah Pikiran Rakyat dan Tribun," ujarnya.

Media cetak telah kalah dengan cepatnya arus informasi yang ditawarkan gawai. Meski begitu, para agen percaya bahwa koran cetak belum akan benar-benar mati. "Media cetak masih memiliki pembacanya, bahkan mungkin sampai tiga-empat tahun lagi. Semoga."

Reporter: Kinanthi Zahra

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo