Profesi Boleh Sederhana, Tapi Semangat Luar Biasa | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Profesi Boleh Sederhana, Tapi Semangat Luar Biasa

Isbroad.com, Sumedang - Tukang parkir, profesi yang hanya di pandang rendah oleh sebagian orang. Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang tukang parkir adalah pekerjaan yang mulia. Itulah profesi yang sampai saat ini masih dijalani Asep. Ayah dari satu orang anak ini sudah 12 tahun menjadi tukang parkir di sekitar Jatinangor Town Square. Pekerjaan kecil yang sehari-hari dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar tidak membuat Asep berkecil hati.

Lelaki kelahiran Tasikmalaya ini setiap bulanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1.000.000. Walau dengan gaji yang cukup kecil itu, Asep tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur. Ia selalu menganggap bahwa apabila pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan menjadi berkah.

Dengan hadirnya seorang anak dalam keluarga sederhananya, Asep semakin merasa bertambahnya beban yang harus dipikulnya. Anak yang Asep masih kecil perlu dipenuhi segala kebutuhannya. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Asep berusaha dengan baik mengatur pengeluaran yang diperlukan keluarganya.

Selain karena panggilan, alasan lain mengapa Asep memilih bekerja sebagai tukang parkir adalah, karena tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya. Sekali lagi Asep tetap bersyukur, di kota kecil seperti Sumedang masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, bahkan bergantung hidup dengan orang lain. Ayah dari satu orang anak ini tetap merekahkan senyum sembari menjalani pekerjaanya.

Semua pekerjaan pasti ada hambatannya, hal itu juga sering dialami Asep. Menjalani profesi sebagai tukang parkir  tidak membuat Asep terbebas dari berbagai hambatan dan masalah. Terkadang ada beberapa Mahasiswa yang susah diatur untuk merapikan kendaraanya. Padahal itu semua adalah untuk kenyamanan bersama. Dengan senyum khasnya, Asep terus bersabar menghadapi segala hambatan yang ia yakini sebagai ujian dalam pekerjaan yang sedang dijalaninya itu.

Jika ada waktu luang, Asep menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk membaca Al-Qur'an. Ia tidak ingin ketinggalan dalam berburu amal untuk bekal di Akhirat kelak. Walau Ia miskin harta di Dunia, Ia tidak ingin miskin di Akhirat kelak. Ia selalu ingin menjalani hari demi hari menjadi semakin lebih baik. Di usianya yang ke 49, Asep semakin sadar bahwa umur semakin habis dimakan waktu. Kapan lagi banyak-banyak melakukan ibadah, kalu bukan sekarang ? karena mati seseorang hanya Allah yang menentukan.

Menjadi tukang parkir dijalani Asep mulai tahun 2000. Tukang parkir yang selalu mengenakan peci ini banyak dikenal Mahasiswa, baik karena penampilannya yang khas, maupun sikap ceria dan penuh semangatnya itu. Inilah yang membuat Asep disegani oleh banyak orang.

Reporter : Farhamna Nuwaffi Asfiroh

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo