KGTC : Wamenkumham, “Kenapa Kok Diturunkan?” | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

KGTC : Wamenkumham, “Kenapa Kok Diturunkan?”

 

Bandung, Isbroad.com – Dalam acara Kumham Goes To Campus 2023 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Wamenkumham menyayangkan tindakan seseorang yang melepas banner/spanduk aspirasi mahasiswa yang membentang di lantai 2 Gedung Anwar Musaddad.

Kumham Goes To Campus 2023 sendiri merupakan program  yang ditujukan untuk mensosialisasikan UU-KUHP kepada para Mahasiswa, Aparat Penegak Hukum, hingga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Melalui kegiatan Kumham Goes to Campus Pemerintah ingin memberikan informasi serta pemahaman baru tentang UU KUHP yang telah disahkan. 

“Kita berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi civitas akademika. Apalagi Kumham Goes To Campus merupakan wadah mensosialisasikan berbagai kebijakan, program dan layanan Kementerian Hukum dan HAM kepada masyarakat, khususnya civitas akademika.” ucap Wamenkumham R.I 

Melihat spanduk penolakan terpampang, Eddy tetap melanjutkan pidato sampai, akhirnya proses acara sosialisasi tetap berlangsung.

"Welcome to UIN, Demi Allah kami sudah muak melawan," tulisan di banner

"Tolak UU KUHP Baru. Tolak KUHP Kontroversi semua bisa kena," tulisan di banner yang lainnya.

"Pertama, mungkin banner yang dipasang itu betul saya dan kawan-kawan mahasiswa yang lainnya yang memasang. " kata Risam, mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara.

Risam atau akrab di sapa Icang mempertanyakan apakah selama ini pemerintah takut dengan simbol-simbol penyampaian kritik terhadap pemerintah dan menyebabkan menyopot banner/spanduk yang dipasang sebagai bentuk kebebasan berekpresi. Icang juga menyampaikan bahwa undang-undang ini adalah undang-undang yang penuh darah karena sejak demo di DPRD Jawa Barat bahkan di Jakarta sudah banyak menelan korban mahasiswa baik yang meninggal dunia ataupun yang luka-luka. 

Setelah mendengar kritik dan pertanyaannya dari Icang, Eddy Hiariej menyatakan di hadapan para mahasiswa dengan tenang sampaikan respon dan memahami aksi memasang banner tersebut sebagai luapan ekspresi mahasiswa dalam berpendapat.

"Kenapa kok dilepas? Malah saya suruh tetap digantung saja gitu," ujar Eddy saat menjawab.

Eddy merasa senang dengan antusias mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati yang suportif. Ketika mengkritik, mereka tetap ada untuk berdiskusi atas kritik yang dilayangkan terhadap KUHP Nasional.

"Harus bertepuk tangan ini teman-teman mahasiswa sangat luar biasa. Saya pernah menghadiri sosialisasi di Jakarta, dihadiri oleh mahasiswa dia kritik, dia keluar, ini kan kurang ajar," jawab Eddy.

Dari ucapannya tersebut diakhiri bahwa Eddy senang dengan mahasiswa UIN Bandung karena mereka mengkritik dan menolak akan tetapi mereka tetap berada di dalam aula dan mau diajak untuk berdiskusi.

 

Azri Miftahudin

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo