Tradisi Idul Fitri yang Tak Pernah Dilewatkan | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Tradisi Idul Fitri yang Tak Pernah Dilewatkan


Idul fitri menjadi momentum yang paling ditunggu oleh seluruh umat islam. Bulan suci ini diakhiri dengan Idul Fitri, Hari Kemenangan. Lantunan takbir yang merdu menggema ke seluruh penjuru dunia, pertanda umat Islam telah tiba di awal bulan Syawal. Awal bulan Syawal ditandai dengan sholat Idul Fitri yang diikuti oleh umat Islam.

Idul Fitri berarti kembali kesucian karena di akhir Ramadhan, umat Islam harus membayar Zakat Fitrah atau Zakat Mal, yang dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan umat Islam dalam waktu satu tahun. Selain itu, Idul Fitri juga menjadi pendorong untuk hubungan yang sempurna dengan Allah SWT dan membangun hubungan sosial yang baik antar manusia dengan saling memaafkan. 

Saat Idul Fitri, biasanya beberapa umat Islam melaksanakan Idul Fitri dengan saling meminta maaf sesama umat Islam. Sungkeman adalah cara meminta maaf yang lebih sopan kepada orang tua. Orang yang lebih muda sering membuat sungkema untuk orang yang lebih tua, misalnya orang tua, kakek nenek. dan para kerabat dari orang-orang tersebut dan umat Islam juga memanfaatkan acara Idul Fitri untuk membangun silaturahmi antar sesama dengan cara bertamu ke rumah orang lain, seperti sanak saudara atau tetangga. Kegiatan lain yang biasa dilakukan di hari raya Idul Fitri mudik ke kampung halaman, sebagian besar menantikan kegiatan setahun sekali, bertemu kerabat dan bersenang-senang, berbagi cerita. 

Ketupat lebaran hampir setiap negara memiliki makanan khas untuk perayaan tersebut. Di Indonesia sendiri, perayaan Idul Fitri tidak lepas dari kehadiran ketupat. Bahkan hampir setiap rumah menyajikan masakan khas Idul Fitri ini, lengkap dengan berbagai lauk pauk yang tak kalah khasnya, seperti opor, rendang, sambal goreng, dan lain-lain. Tidak hanya Idul Fitri yang identik dengan ampunan di Indonesia, namun ada tradisi tersendiri yaitu “mie salami”. Salam tersebut melambangkan pembagian pembayaran THR hari raya berupa sejumlah uang dari orang dewasa kepada anak-anak.Tradisi panjang ini memiliki tiga arti penting. Pertama, penting untuk menyambut anak agar mereka belajar mengelola uang dan menabung untuk masa depan. 

Salam tempel sebagai bentuk penghargaan atau hadiah dari orang tua kepada anak-anak mereka yang telah mencoba menjalankan ibadah saut Ramadhan Pemberian salam tempel diharapkan dapat membuat anak semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah serupa pada Ramadhan yang akan datang Ketiga pemberian salam tempel diharapkan dapat menjadi contoh bagt anak-anak terkait perbuatan berbagi kepada sesama atau zakat.


Afni Efrillia

Sumber foto : Pexels.com/rodnaeproductions

( Hide )

© all rights reserved
made with by templateszoo