Nostalgia Muslim di Museum Baru Ibukota Spanyol | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Nostalgia Muslim di Museum Baru Ibukota Spanyol



Bandung, Isbroad.com - Museum baru Spanyol Galeria de Colecciones Reales berencana pamerkan temuan tembok benteng Umayyah dilansir Al Jazeera, Kamis (15/06/23)

Bangunan tampak ikonik dengan tamannya yang berbentuk tembok abad pertengahan. Salah satu daya tarik utama Galeria de Colecciones Reales ini adalah bagian tembok benteng Umayyah asli Madrid.

Penemuan tembok abad pertengahan yang digunakan untuk mempromosikan pameran ini menandakan bahwa setelah bertahun-tahun terombang-ambing, ibu kota Spanyol akhirnya siap rangkul masa lalu Muslimnya.

Tepat di jantung kota, area ini kaya akan peninggalan arkeologi. Dengan bukti arkeologi terbaru, museum ini turut mendukung narasi yang telah lama diperbincangkan di kalangan akademisi bahwa Emir Muhammad I dari Cordoba yang mendirikan Madrid pada abad ke-9.

"Madrid adalah satu-satunya ibu kota Eropa yang memiliki asal-usul Islam," ungkap Álvaro Soler, arkeolog dan kurator museum.

Soler menambahkan bahwa ketika Felipe II memutuskan untuk mendirikan ibu kota di Madrid (Tahun 1561), ia terlibat dalam perang agama melawan Turki. Felipe menghadapi paradoks bahwa dia akan menempatkan ibukota di kota Muslim.

Museum dibangun di lokasi tembok berbenteng asli tepat di dekat Istana Kerajaan Madrid, berada di atas tempat yang dulunya merupakan alcázar (kastil) kota.

Selama pembangunan gedung pada tahun 1999, tembok dan tiga menara ditemukan bersama dengan sisa-sisa gerbang. Para arkeolog juga menemukan banyak artefak dari masa ketika Madrid dikenal sebagai Maŷrīṭ.

Meski begitu, pada bulan Februari 2011 kepala arkeolog Esther Andréu menjelaskan kepada surat kabar El País bahwa kemungkinan yang hidup di masa itu ialah seorang penggembala Visigoth yang mengembara. Stasiun televisi El Mundo dan ABC pun mengangkat cerita ini dengan judul "Kerangka Visigoth menimbulkan keraguan tentang asal-usul Madrid".

Soler merasa kesal adanya cerita tersebut, ".. Untuk mengatakan apakah benar itu adalah milik populasi Visigoth di Madrid, harus memiliki sebuah basilika atau pemakaman atau gereja, sesuatu yang meyakinkan," katanya.

Ia menunjukkan bahwa satu kerangka di tengah-tengah tempat yang dulunya adalah pedesaan tidak membuktikan apapun. "Orang Visigoth biasanya dikubur dengan barang-barang kuburan, dan kami tidak menemukan apa-apa."

Daniel Gil, profesor studi Arab dan Islam di Universitas Complutense Madrid menambahkan, "Pada tahun 712, umat Islam telah menaklukkan Toledo dan wilayah sekitarnya," katanya, "Meski benar bahwa kekuasaan Umayyah butuh waktu lama mengkonsolidasikan daerah tersebut -makanya Madrid didirikan- sejak 712, seterusnya kita tidak lagi berbicara tentang orang Visigoth tetapi orang Andalusia, meskipun mereka berselisih dengan para amir Kordoba."

Ruangan besar museum didedikasikan untuk peninggalan yang ditemukan di lokasi. Pengunjung dapat mendengar tentang asal-usul kota ini sebagai salah satu benteng yang dibangun untuk melindungi Toledo dari serangan Kristen utara.

Instalasi video menampilkan rekonstruksi 3D Maŷrīṭ dan menceritakan kisah ibu kota Spanyol yang menyoroti asal-usulnya sebagai pos terdepan Islam.

Gil berkomitmen untuk memastikan warga kota mengetahui masa lalu Islam kota ini dan telah melakukan kerjasama dengan organisasi nirlaba Spanyol The Islamic Culture Foundation (FUNCI) dalam berbagai proyek termasuk renovasi Parque Emir Mohamed I tahun 2010, untuk memastikan bahwa kawasan ini memiliki vegetasi yang benar dari masa Andalusia, daerah yang dikuasai Muslim di Semenanjung Iberia.

Sementara itu, pemerintah setempat membuat kebijakan dimana setiap temuan arkeologi yang dibuat di dalam kota akan dikirim ke museum yang berjarak sekitar 40 km (24 mil) jauhnya di Alcala de Henares, bukan ke Museum San Isidro yang berada di pusat kota.

Merupakan pilihan yang tidak biasa mengingat Museum San Isidro terletak di tempat di mana morería, kota ini, pernah berdiri - daerah dimana komunitas Muslim Madrid tinggal setelah penaklukan Kristen tahun 1083.

Museum San Isidro didedikasikan untuk asal-usul Madrid dan memiliki koleksi keramik Islam yang bagus meskipun agak terbatas. Beberapa artefak ini berasal dari penggalian yang dilakukan sebelumnya ketika tempat parkir bawah tanah dibangun pada tahun 1990-an oleh Istana Kerajaan di bawah Plaza de Oriente.

Sebuah menara pengawas abad ke-11 dari masa al-Andalus juga ditemukan pada saat itu. Meski dipamerkan, menara ini tersembunyi di dalam tempat parkir mobil tanpa penunjuk arah.

Gil berasumsi bahwa hal ini menunjukkan ketidaknyamanan pihak berwenang untuk mengakui asal-usul Islam di Madrid, yang berawal dari studi teks-teks abad pertengahan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.

"Ketika sumber-sumber Arab tentang pendirian kota Madrid oleh Muhammad I disebarluaskan (pada tahun 1938), ada narasi yang tersebar luas secara resmi juga di sektor akademis yang masih hidup sampai sekarang bahwa.. oke, Muhammad I yang mendirikan kota Madrid, tetapi sudah ada populasi yang berasal dari Visigoth, asal Romawi, atau apa pun itu," kata Gil.

"Akhirnya seiring perkembangan arkeologi, jelas sudah bahwa tidak ada jejak-jejak orang sebelum Islam di pusat bersejarah Madrid" imbuhnya.

Galería de las Colecciones Reales akan diresmikan oleh raja dan ratu Spanyol pada tanggal 25 Juni dan dibuka untuk umum pada tanggal 29 Juni mendatang.


Alivva Rahmani

Sumber foto : Unsplash.com/Florian Wehde


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo