Siap-Siap Kurban! Syekh Panji Gumilang: Semua Sudah Tersedia | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Siap-Siap Kurban! Syekh Panji Gumilang: Semua Sudah Tersedia

 

 

Unsplash.com/Qamma Farm

Prof DR. Abdussalam R. Panji Gumilang, M.P lakukan persiapan Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H mendatang dalam tausiyahnya, Jumat (9/6/2023). Dalam penuturannya disebutkan bahwa pada 2022 silam para sahabat yang menerima daging kurban berjumlah sebanyak 3.786 orang dengan daging berkepala mendapat 1,9 kg.

“Kalau kita bisa meningkatkan tahun ini, luruskan supaya tidak koma. Tapi dua, tambah satu ons lagi” ungkap Syekh. Beras pun 5 kg, dan pada tahun 2022 tersebut pendapatan kurban mencapai Rp.3.901.154.000,-

Adapun di Tahun 2023 ini yang sudah mendaftar dan didaftar untuk menjadi penerima daging kurban meningkat signifikan yakni 5.073 person, dari Indramayu ditambah Cirebon dilansir Al-Zaytun Official, “Kalau dikalikan 2 kg ya, lumayan. Tahun ini sudah ada yang menyicil yaitu eksponen, kemudian karyawan, kemudian guru. Sejumlah yang mereka azamkan dan menurut mereka sudah lunas. Jadi 3% dari lima ribu sekian”.

Syekh berharap agar tahun ini lebih baik daripada tahun yang lalu. Untuk harakah kurban ada di Kampung Sembung Anyar dan sekitarnya Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Mengenai persiapan kurban, Syekh mengucap “Semua sudah tersedia. Akibat daripada diskusi tahun 1998 atau ’97, tatkala ada sahabat yang ingin berkurban (pada tahun itu kampus belum selesai dibangun). Syekh menawar, boleh ga kalau kurban ini dilaksanakan pada setahun dua tahun kedepan. Sodara... kalau seratus kepala ini kita potong, habis. Oleh sebab itu, seratus yang jantan semua ini tuker menjadi 100 betina dan 25 jantan. Kemudian sekian tahun kedepan kita kurban”.

Singkat cerita, ide Syekh disetujui dan memasuki Tahun 1999 dengan metode membiarkan kambing supaya bebas mengonsumsi rumput yang disukai, membuatnya subur dan sering melahirkan keturunan. “Dari situ sampai hari ini tatkala menjalankan kurban tidak pernah membeli dari luar. Kualitas daging yang diberikan kepada penerima kualitas prima” terang Syekh.

Katanya, apabila kurang maka akan ditambah baik-baik dengan sebelumnya melakukan karantina selama 2-3 bulan, “Baru kita gabungkan kepada koloni yang ada itu. Sampai sekarang. Baru setelah itu dikonversi kepada nilai rupiah yang kita dapatkan. Kita bisa terus membangun”.

Syekh menyebutkan bahwa inilah cara, metode, dan kaifiyat yang dilakukan. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun ini meyakini bahwa ini adalah kaifiyat yang manusiawi, adil, dan beradab sehingga daging kualitasnya prima dan sehat.

“Sodara-sodara, dan apa yang kita lakukan ini kalaulah ada yang mau mengikuti, meniru, silahkan. Tidak meniru, mengikutipun tidak apa-apa karena ini untuk di lingkaran kampus yang tujuannya adalah mendidik dan membangun” ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan bukan untuk meminta diikuti oleh siapapun karena ini adalah pendidikan, supaya memiliki aksentuasi kehidupan yang adil dan beradab dalam rangka mewujudkan persatuan Indonesia, “Syariat itu cara, cara kita. Kaifiyat kita, thariqah kita, metode kita, untuk menanamkan kemanusiaan yang adil dan beradab” jelasnya.

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo