Pesan Cinta dalam Buku Tenggelamnya Kapal Van der Wijck | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Pesan Cinta dalam Buku Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Sumber: karyapemuda.com

Teman-teman pasti pernah mengalami cinta, bukan? Ya, semua orang hampir pernah merasakan cinta, meski terkadang cinta itu hadir bukan hanya dari pasangan yang kita cintai. Zainuddin misalnya yang diabadikan oleh Buya Hamka dalam buku "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" yang mencintai sosok Hayati. 

Tahukah teman-teman apa kesalahan keduanya?

Hayati berpaling memilih dan membuka cintanya kepada Aziz karena tingginya pangkat, mulianya derajat, dan melimpahnya harta yang membuatnya merasa terhormat. 

Bagaimana penyesalan Hayati saat pangkat Aziz hancur, derajat Aziz turun dan mundur, serta harta kekayaan yang habis seperti terkubur? Itulah pelajaran cinta, masa modern ini banyak orang menormalisasi hal-hal dan prinsip fundamental seperti itu. Padahal pondasi sebuah hubungan adalah kejernihan dan kemurnian cinta. 

Lalu apa kekurangan sosok Zainuddin di mata Hayati? 

Buya Hamka menjelaskan, ada dua perbedaan mencolok antara laki-laki dan perempuan saat mencintai. Laki-laki ketika mencintai perempuan cenderung seperti merasa memiliki mutiara dan berlian. Laki-laki tak suka atau nyaman bila keindahan, kecantikan, dan keanggunan perempuan yang ia cintai dinikmati juga dipuji orang lain. Itulah kodrat umum laki-laki. Sedangkan perempuan bila mencintai laki-laki, ia cenderung seperti memiliki perhiasan emas, perempuan akan menunjukkan laki-laki yang sedang dekat dengannya, memperkenalkannya kepada teman-temannya, dan bangga bila emas (laki-laki) yang ia miliki dipuji dan dikagumi oleh orang lain. Inilah kekurangan Zainuddin, Hayati merasa malu memperkenalkan sosok Zainuddin yang kotor, kumuh, dan gagap dalam berbusana dan bergaul. 

Itulah pesan cinta tersirat dari film dan buku "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck". Mari sama-sama belajar untuk bisa mengenali dan memahami satu sama lain. Sendiri itu bukannya lemah, tapi bukankah bila berdua denganmu akan jauh lebih indah? 

"Lihat anak-anak muda zaman sekarang, yang menangis tersedu-sedu meminta belas kasihan perempuan, mau dia berkorban, sengsara, hina, hanyalah mencari apa yang disebut orang cinta. Salah persangkaan yang demikian, hai guru muda. Cinta bukan mengajar kita lemah tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat." (Dikutip dari buku "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck)

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo