Isbroad.com-Banjaran(28/09/2023),Cuaca panas yang melanda wilayah Banjaran beberapa hari terakhir ini telah memberikan dampak serius bagi masyarakat setempat. Suhu yang terus meningkat menciptakan kondisi ekstrem yang menyulitkan kehidupan sehari-hari.
Salah satu dampak paling terasa adalah krisis air bersih. Sumber-sumber air alami seperti sungai dan mata air mengalami penurunan drastis, meninggalkan warga dengan keterbatasan akses air.
Ricky herdiawan selaku warga mengaku dampak cuaca panas membuat beberapa aktifitas terganggu khususnya dalam bidang pertanian seperti tanaman padi, sayuran, dan buah-buahan mengalami kekeringan, menyebabkan gagal panen dan penurunan produksi.
"Dampak Cuaca panas pada kali ini bisa dibilang cukup ekstrem selain sorot matahari yang terik dan membuat badan gerah dampaknya benar benar terasa di pertanian karena terbukti beberapa tanaman terancam gagal panen sepeti padi,sayur,dan buah buahan malah lebih parah lagi dampaknya bisa menjadi penyebab penurunan produksi".Ujar Ricky.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada 26 September cuaca panas yang melanda Bandung dipengaruhi oleh pola angin musim kemarau yang saat ini sedang berlangsung. Suhu udara di kawasan Bandung dan sekitarnya diperkirakan mencapai 32-34 derajat Celcius, dengan tingkat kelembaban yang rendah. Hal ini menjadikan cuaca di Bandung terasa panas dan kering.
Oleh karena itu warga masyarakat diharapkan bagi warga Bandung dan sekitarnya mematuhi petunjuk dari pihak berwenang. BMKG juga akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Diva Rosyana Putra
Tidak ada komentar
Posting Komentar