Mengenal Budaya Lewat Museum Sri Baduga | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Mengenal Budaya Lewat Museum Sri Baduga

 


Bandung, Isbroad.com - Kota Bandung dikenal memiliki banyak destinasi wisata dan kulinernya. Tidak hanya itu, Kota Bandung juga memiliki banyak museum, salah satunya yaitu Museum Sri Baduga. Museum Sri Baduga yang berlokasi di Jl. BKR No. 185 tepatnya di seberang Taman Tegalega ini merupakan museum yang menyimpan peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya dari Jawa Barat.

Museum Sri Baduga didirikan pada tahun 1974, dan diresmikan pada tahun 1980 dengan nama Museum Negeri Provisi Jawa Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Daud Yusuf. Di tahun 1990, museum ini berubah nama menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga. Sri Baduga ialah nama seorang Raja Agung kerajaan Sunda yang beragama Hindu di Jawa Barat.

“Museum Sri Baduga didirikan pada tahun 1974, lalu dibangun dan diresmikan pada tahun 1980 oleh Bapak Daud Yusuf sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu, dan didampingi oleh Gubernur Jawa Barat H. Aang Kunaefi,” ucap Purnomo Pemandu Museum Sri Baduga.

Koleksi pada Museum Sri Baduga memamerkan berbagai macam benda bersejarah dan benda antik yang bernilai seni tinggi. Semua koleksi yang ada di museum terbagi menjadi 10 klasifikasi, yakni sebagai berikut :

Geologika

Benda yang menjadi kajian disiplin ilmu, antara lain: batuan, mineral, fosil, dan benda-benda bentukan alam lainnya (granit, andesit).

Biologika

Benda koleksi yang masuk kategori benda objek penelitian/dipelajari oleh disiplin ilmu biologi, antara lain berupa tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan baik fosil maupun bukan.

Etnografika

Benda koleksi yang menjadi objek penelitian Antropologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis.

Arkeologika

Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian Arkeologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil tinggalan budaya sejak masa prasejarah hingga masuknya pengaruh barat.

Historika

Benda koleksi yang mempunyai nilai sejarah dan menjadi objek penelitian sejarah serta meliputi kurun waktu sejak masuknya pengaruh barat hingga sekarang. Benda-benda ini pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa sejarah yang berkaitan dengan suatu organisasi masyarakat, misalnya negara, kelompok, tokoh dll.

Numismatika/Heraldika

Numismatika adalah setiap mata uang atau alat tukar (token) yang sah. Heraldika ada setiap tanda jasa, lambing, dan tanda pangkat resmi seperti cap/stempel.

Filologika

Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologika, berupa naskah kuno yang ditulis tangan menguraikan sesuatu hal atau peristiwa.

Keramologika

Benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar berupa barang pecah belah.

Seni Rupa

Benda koleksi yang mengekspresikan pengalaman artistic manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi.

Teknologika

Setiap benda/kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan teknologika tradisional hingga modern.

Di museum ini terdapat tiga lantai yang bisa anda jelajahi. Dari semua peninggalan ada salah satu yang paling unik, yaitu replika Gua Pawon yang berada di lantai 1 dan lokasinya berada di tengah gedung ini. Gua Pawon ini merupakan tempat tinggal dari Manusia Pawon di Jawa Barat. Kebanyakan manusia Pawon termasuk Homosapiens dari ras Mongoloid. Diperkirakan mereka hidup antara 5600-9500 tahun yang lalu. Gua Pawon pertama kali ditemukan di Gunung Masigit, Padalarang, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung.

“Gua Pawon itu tempat tinggal manusia jenis homosapiens yang diperkirakan sekitar 500 ribu tahun yang lalu dan matrialnya itu diperkirakan dari hasil letusan Gunung Sunda,” ucap Purnomo.

Ada pula koleksi baju batik, alat musik, permainan tradisional, wayang, kerangka purbakala, koleksi bangunan golongan bangsawan, bahan pangan, bahan kopi, dan masih banyak lagi. Hal yang menarik dari arsitektur museum ini yaitu dari bentuk bangunannya seperti rumah panggung dan suhunan panjang yang menggambarkan rumah khas Jawa Barat.

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung bisa datang langsung ke Jalan BKR Nomor 185, cukup membayar Rp3.000 untuk dewasa dan Rp2.000 untuk anak - anak. Museum Sri Baduga buka dari Selasa-Jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB. Sedangkan Sabtu-Minggu pukul 08.00 - 14.00 WIB, dan tutup pada hari Senin/libur nasional.

 

Al-Kindi Nur Fuadi

Dok. Pribadi

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo